Jumat, 28 Februari 2014

ASAL MULA NAMA DUSUN PONGANGAN DI DESA LOANO

          Pongangan adalah salah satu nama Dusun di Desa Loano, tepatnya terletak di batas selatan Desa, di dusun ini terdapat beberapa petilasan yang menurut cerita dari mulut ke mulut adalah tempat-tempat yang dahulu pernah disinggahi oleh Raden Mas Ontowiryo sang Sultan Herucakra pemimpin /penegak agama Islam di tanah Jawa -populer dengan sebutan Pangeran Diponegoro sang pengobar perang Jawa.
Salah satu tempat itu adalah adanya sebuah Batu besar yang di luar kelaziman ukuran batu yang terletak di sebuah tempat yang banyak dihuni manusia, konon ceritanya batu besar ini oleh Para prajurit Diponegoro dijadikan semacam panggung untuk melihat keadaan sekitar sungai Bogowonto, gugusan pegunungan Menoreh dan wilayah utara daerah Bagelen, ini dilakukan oleh para prajurit pejuang Diponegoro sebagai upaya untuk bersiap siaga menghadapi gerakan ataupun serbuan tentara Kasunanan Surakarta yang dibantu oleh pasukan Belanda. dan menurut sejarah yang berkembang hal tersebut dapat dipahami karena wilayah utara bagelen dan tepi sungai Bogowowonto merupakan salah satu medan pertempuran Perang Djawa.
Alkisah karena seringnya batu tersebut digunakan sebagai tempat mengintai maka oleh penduduk sekitar disebutlah tempat itu " Watu Pangungakan " -(jawa- ngungak adalah melihat dengan setengah bersembunyi), dan seiring dengan berkembangnya waktu dan jaman istilah pangungakan menjadi sebutan yang lazim untuk menandai wilayah tersebut, dan berkembang dengan kecepatan lafal lidah penduduk Loano pangungakan yang artinya tempat ngungak (mengintai) lambat laun menjadi " Pongangan "
Dan apabila pembaca penasaran dengan kebenaran cerita ini, silakan dapat mengunjungi situs tersebut di Dusun Pongangan tepatnya di rumah Bapak Waris salah seorang warga dusun Pongangan dan sebagai tambahan pernah satu ketika batu tersebut dipindah dari tempatnya semula tetapi tanpa diduga dan diketahui pada keesokan hari setelah dipindahnya batu itu, si Watu Pangungakan ini kembali lagi ke tempatnya semula dan misteri ini hingga saat ini belum ada yang bisa menjawabnya...... Anda tertarik......?

Loano, Satu Maret Duaribu Empatbelas.
Didokumentasikan dan diarsipkan oleh Erwan Wilodilogo

Senin, 17 Februari 2014